Sumber Berita: presidenri.go.id dan Vivanews.com
Kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2010 bisa dikatakan baik, namun
belum cukup. Pemerintah masih akan mengurangi kemiskinan dan menyediakan
lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyampaikan hal ini dalam pembukaan Rapat Kerja Percepatan dan
Perluasan Pembangunan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2) pagi.
Presiden SBY mengatakan, ke depan pemerintah akan lebih banyak lagi
mengurangi kemiskinan, lebih banyak lagi menyediakan lapangan kerja,
lebih memeratakan pembangunan, dan meningkatkan ekonomi lebih tinggi
lagi. "Masih menjadi pekerjaan rumah kita, ekonomi daerah juga mesti
makin bergerak dan di atas segalanya, pemerataan dan keadilan sosial
ekonomi makin terjamin," Presiden SBY menekankan.
Walaupun pemerintah telah dan sudah menjalankan pembangunan sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), lanjut SBY, namun ada
keperluan dan urgensi untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi 5-10 tahun ke depan. "Agar percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi itu dapat berlangsung secara efektif di tahun-tahun mendatang,
maka kita memerlukan sebuah rencana induk yang sering disebutmaster
plan," SBY menambahkan.
Oleh karena itu, menurut SBY, penyusunan rencana induk ini harus
melibatkan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun pelaku
bisnis. "Pendekatannya, mari kita pastikan ini kita laksanakan secaratop
downdanbottom up approach,kita padukan," Presiden SBY menjelaskan.
Rencana induk ini diberi nama Rencana Induk Percepatan dan perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) dan berbeda dari rencana induk lain
karena ada sasaran yang jelas dan dibuat sesederhana mungkin. Lengkap
dengan runutan waktu yang jelas, tanggung jawab yang jelas, investasi
yang jelas kegunaannya, dan hasil yang jelas. "Saya minta konkret dan
sasarannya jelas," Presiden menegaskan.(arc)
Dalam rapat ini Pemerintah berencana membangun koridor ekonomi guna
percepatan dan perluasan pembangunan nasional. Setiap koridor ekonomi
akan memiliki aktivitas ekonomi utama.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S
Alisjahbana, Rabu 23 Februari 2011, mengatakan pemerintah akan membagi
koridor ekonomi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok terdiri atas dua
koridor.
Kelompok I terdiri atas koridor ekonomi Sumatera dan Jawa. Kelompok
II terdiri atas koridor ekonomi Kalimantan dan Sulawesi, serta kelompok
III Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Maluku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar